Manusia dibangkitkan dari kuburnya
pada hari kiamat dengan niatnya sewaktu di dunia. Perhatikan hadits berikut
ini:
وَعَنْ أُمِّ الْمُؤْمِنِيْنَ أُمِّ
عَبْدِ اللهِ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَغْزُو جَيْشٌ الْكَعْبَةَ فَإِذَا كَانُوا
بِبَيْدَاءَ مِنْ الْأَرْضِ يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ قَالَتْ قُلْتُ
يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ وَفِيهِمْ
أَسْوَاقُهُمْ وَمَنْ لَيْسَ مِنْهُمْ قَالَ يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ
ثُمَّ يُبْعَثُونَ عَلَى نِيَّاتِهِمْ متفق عليه هذا لفظ البخاري
Ummul Mukminin, Ummu Abdillah,
Aisyah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Satu pasukan tentara akan
menyerang Ka’bah. Ketika tiba di suatu tanah lapang, mereka semua dibenamkan
(ke tanah).”
Aisyah bertanya, “Ya Rasulullah,
mengapa mereka dibinasakan semuanya. Padahal, di antara mereka terdapat kaum
awam (yang tidak mengerti persoalan) dan orang-orang yang bukan golongan mereka
(mereka ikut karena dipaksa)?”
Rasulullah bersabda, “Mereka semua
dibinasakan. Kemudian mereka akan dibangkitkan (pada hari Kiamat) sesuai niat
mereka.” (HR. Muttafaq ‘alaih)
Ada beberapa pelajaran dari hadits
di atas, antara lain sebagai berikut:
i. Perhitungan kebaikan dan
keburukan didasarkan pada niat.
ii. Peringatan untuk tidak berteman
dengan orang-orang yang tidak baik.
iii. Anjuran untuk berteman dengan
orang-orang baik.
iv. Berita dari Rasulullah tentang
perkara-perkara gaib yang harus dipercaya apa adanya. Kita juga wajib percaya
bahwa perkara-perkara itu akan terjadi sebagaimana diberitakan karena semua
yang dikatakan Rasulullah adalah wahyu.