Dibutuhkan, Da'i dan Ulama Melek Teknologi


Kehadiran teknologi informasi belum mampu membawa perubahan positif bagi umat. Kondisi itu tidak terlepas dari kondisi "gagap teknologi"yang dialami para da'i dan ulama dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk kepentingan syiar Islam.


Kondisi itu diungkapkan Ketua Umum, Ikatan Dai Indonesia, Ahmad Satori Ismail, kepada republika.co.id, saat dihubungi via sambungan telepon, Senin (11/7). "Gagap teknologi, itu yang menjadi masalah,".

Satori mengatakan teknologi informasi berkembang semikian pesatnya. Kondisi itu sewajarnya bisa dimanfaatkan para da'i untuk mengembangkan syiar Islam. Apalagi, kehadiran teknologi informasi membawa dua sisi pengaruh yang sangat kuat, yakni pengaruh positif atau negatif. "Kedua hal itu tidak bisa diabaikan," kata dia.

Selama ini, menurut Satori, terbukanya arus informasi berkat teknologi yang mumpuni belum bisa dioptimalkan sebagai garda terdepan dalam membentengi umat dari hasutan, provokasi dan kesesatan. Untuk itulah, da'i yang melek teknologi diperlukan guna menanggulangi persoalan tersebut."Banyaknya hal negatif, perlu diimbangi dengan hal-hal positif," kata dia.

Untuk itu, ke depan, perlu ada semacam pelatihan kepada para da'i guna melek teknologi. Sebab, tantangan di masa depan, informasi negatif yang tadi disebutkan perlu diimbangi dengan informasi positif.  

"Masalahnya sekarang, da'i hanya sebatas mengunduh namun belum mengisi. Ini pekerjaan rumah umat Islam yang harus diselesaikan."

Sumber: Republika

Wakaf Pembangunan SDIT Al-Khairaat Kampus Warungboto

Alhamdulillah setelah berhasil membebaskan tanah seluas 500 m2 pada bulan Ramadhan 2012 M / 1433 H, Yayasan Pendidikan Dakwah Sosial Al-K...


VIRAL