MENCAPAI MDGS DENGAN ZAKAT

       Indonesia bersama negara-negara di dunia, saat ini tengah berupaya mencapai sasaran pembangunan milenium (millenium development goals/ MDGs) un­tuk delapan bidang, salah satunya pember antasan kemiskinan dan kelaparan ekstrem. Sasaran-sasaran ambisius yang disepakati melalui “Deklarasi Millenium” tahun 2000 tersebut diharapkan tercapai empat tahun lagi.
     Negara berpenduduk hampir 260 juta jiwa ini, harus menekan angka kemiskinan hingga separuhnya pada target waktu terse but. Dengan indikator penghasilan satu dolar amerika per hari, atau Rp 97 ribu per bulan, World Bank mencatat Indonesia te lah berhasil mencapai MDGs. Pada tahun 1990, masyarakat miskin terhitung seban yak 20,6 persen. Sementara pada 2006, war ga miskin tinggal 7,5 persen saja.
    Tetapi tim MDGs menganggap, Indone sia yang dikategorikan berpenghasilan me nengah, seharusnya menggunakan indika tor kemiskinan melalui standar penghasilan dua dolar per hari. Itu artinya, hampir sepa ruh penduduk Indonesia masih berada di bawah garis kemiskinan. (Laporan MDGs Indonesia 2008).
Dengan kenyataan itu, maka diperlukan kerja keras dan dukungan semua pihak demi tercapainya target milenium.
     Direktur Pelaksana BAZNAS, Teten Kustiawan mengatakan, BAZNAS dan lembaga-lembaga pengelola zakat di tanah air telah berkontribusi dalam pencapaian sasaran milenium ini.
   “Sasaran distribusi zakat yang disalurkan pada warga miskin se jalan dengan tujuan MDGs untuk memberantas kemiskinan dan ke laparan ekstrem. Selama ini dana zakat telah disalurkan kepada 2,8 warga miskin di Indo nesia,” kata Teten dalam Talkshow MDGs Insight di MetroTV, Kamis, 15 Desember 2011
     BAZNAS memiliki tujuh program pe nyaluran zakat, infak dan shadaqah dengan sasaran utama orang miskin. Tujuh program wujud partisipasi BAZNAS dalam MDGs itu ialah Zakat Community Development, Rumah Cerdas Anak Bangsa, Rumah Sehat BAZNAS, Kaderisasi 1000 Ulama, Pusat Layanan Mustahik, Tanggap Bencana dan Baitul Qiradh BAZNAS.



    Teten mengatakan, program Rumah Sehat BAZNAS yang bekerjasama dengan MetroTV kini telah dibangun di tiga kota yaitu Yogyakarta, Sidoarjo dan Makassar. Rumah Sehat BAZNAS menyediakan layan an kesehatan gratis bagi warga miskin dengan pelayanan berstandar nasional.
    Selain itu, BAZNAS juga memiliki pro gram pemberdayaan masyarakat seperti rehabilitasi dam penangkap air(broncapture) di Desa Girikerto dan Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman yang hancur aki bat letusan Gunung Merapi tahun lalu. Ke beradaan dua dam di kawasan lereng Merapi ini kembali menggairahkan perekonomian masyarakat. Air yang mengalir hingga ke ru mah masing-masing warga dimanfaatkan pula untuk perkebunan salak dan ternak kambing etawa, andalan masyarakat di sana.



     Potensi zakat tanah air yang besar akan makin dapat diandalkan untuk mendukung sasaran pembangunan milenium, dengan pengelolaan yang terintegrasi seperti amanat UU no. 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

Wakaf Pembangunan SDIT Al-Khairaat Kampus Warungboto

Alhamdulillah setelah berhasil membebaskan tanah seluas 500 m2 pada bulan Ramadhan 2012 M / 1433 H, Yayasan Pendidikan Dakwah Sosial Al-K...


VIRAL